Pages

Selamat datang... di ais adventure blog, sebuah kisah dari cerita sang petualang

Kamis, 20 September 2012

KALA SENJA TLAH BERLALU

KALA SENJA TLAH BERLALU

(Linatul Maftukhah)

kala sang surya mulai merangkak diufuk barat. aku telah berdiri dipinggir jalan raya. terpaku dalam sebuah penantian. berharap bus senja itu cepat datang, membawaku pergi dari penantian panjang yang membosankan. sampai akhirnya secercah sinar memancar dari kejauhan, dengan sigap kulambaikan tangan agar pak sopir menghentikan laju kendaraannya. tapi tak juga. berulang kali kulakukan hal yang sama tapi tak ada yang mau berhenti. 

sebelum senja berlalu kuadukan semuanya pada seseorang berharap ia mengasihiku dan merelakan sedikit waktunya untukku. namun tetap saja keberuntungan tak berpihak. kemudian kuadukan pada orang yang sejak dulu mengasihi dan merawatku. tapi bukan sambutan, yang kuterima justru makian. 

anganku melayang, membuka lembar demi lembar ingatan dalam otakku. sejenak jiwa ini berada dalam imajinasi yang tak pasti. pada siapa aku harus mengadu jika orang-orang terdekatku tak lagi mau mendengarkannya? sempat terlintas dalam anganku untuk kembali ke tempat itu. tempat dimana ku habiskan waktuku setiap hari demi beberapa lembar rupiah yang telah mereka janjikan. tapi untuk apa?

aku duduk termangu terdiam dalam sepi. entah apa yang aku pikirkan hingga tak sadar wajah ini mulai sayu dan cairan itu keluar dari pelupuk mataku. aku berharap hari ini hujan datang agar orang-orang tak dapat melihat jika aku menangis. ku coba menundukkan kepala dan bermain dengan rumput liar yang tumbuh dipinggir jalan agar tak ada yang melihat sendunya wajahku. 

ku coba mengadu pada sahabatku. karena permintaannyalah aku kembali ke tempat itu. aku hanya bisa berharap seseorang merasa kasihan terhadap seorang anak kecik yang hatinya sedang gundah. merengek minta diantar pulang. 

senja semakin berlalu. tak kuasa tuk ku ucapkan sepatah katapun pada mereka yang tengah heran. hanya beberapa pertanyaan yang kujawab dengan singkat. seperti halnya robot yang telah diprogram khusus hanya untuk berbicara kata-kata tertentu saja. ketika hati bercampur emosi bukankah lebih baik diam, daripada menyakiti hati orang lain. sampai akhirnya seseorang yang mungkin merasa kasihan melihatku menunggu hal yang tak pasti itu rela meluangkan sedikit waktunya. 

malam semakin larut, mulutkupun masih terkunci rapat. menahan segala amarah yang masih meronta. beribu maaf dan terimakasih terucap dalam hati. aku tlah merepotkanmu, sehingga kau batalkan janjimu pada seseorang. 

aku memang marah, marah pada diriku yang tak bisa mandiri. marah pada aku yang selalu menjadi benalu. Seketika hujanpun turin membawa kesejukan pada hati yang kian memanas. menyadarkanku bahwa Tuhan tlah berikan sesuatu yang berharga hari ini.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Terima kasih telah berkunjung, Sampai Jumpa lagi . . . di ais adventure blog